Minggu, 24 Agustus 2014

Saatnya Parpol Kembalikan kepercayaan RakyatMedan - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Medan menganggap partai politik (parpol) yang menjadi perahu bagi para calon wali kota merupakan salah satu sumber penyebab terjadinya tindakan korupsi. Pasalnya Politik Transaksional masih menjadi kebiasaan buruk yang sulit untuk diubah. Akibatnya, siapapun yang terpilih, tidak akan leluasa berbuat karena terhalang oleh hutang politik yang dituntut parpol kepada wali kota.
Ketua DPC GMNI Medan Andi Junianto Barus mengatakan, selama ini parpol yang ada masih belum memberikan pendidikan politik yang baik bagi masyarakat. Sehingga setiap kali ada perhelatan pemilihan umum atau pilkada , masyarakat akan melihat proses ini adalah ajang bagi-bagi uang, bingkisan atau sembako dari pihak yang berkepentingan unutk memperoleh suara. Sikap Pragmatis masyarakat ini tidak lahir begitu saja dimasyarakat, melainkan di sebabkan karena orang-orang di parpol memberikan pengajaran yang tidak baik seperti hal itu.
"Selama ini kan parpol tidak menjalankan fungsinya yang baik. Karena politik Transaksional itu masih menjadi kebiasaan dan kemudian mempengaruhi pola pikir masyarakat itu sendiri. Berarti kan parpol juga yang mengajari masyarakat untuk menjadi pragmatis, "katanya saat ditemui di Sekretariat DPC GMNI Medan,Jalan Kejaksaan,Medan,Rabu (20/8).
Ditambahkannya prilaku politikus terutama yang duduk di kursi parlemen khususnya Kota Medan, hanya beberapa saja yang benar-benar bekerja untuk kepentingan masyarakat. ini dibuktikan dengan banyaknya program pemerintah yang sejatinya untuk kepentingan masyarakat dan berjalan secara kesinambungan akhirnya hanya di laksanakan sebatas seremonial belaka.Namun, substansinya jarang sekali bisa di rasakan secara adil dan merata.Sehingga perlu ada solusi dari parpol itu sendiri, untuk bisa mengusung kandidat yang benar-benar bersih dan bebas dari korupsi atau potensi korupsi.
 "Sebenarnya jika memang parpol mau serius dan punya komitmen terhadap amanah rakyat, terutama mereka yang ada di parlemen untuk bekerja sebagaimana seharusnya, politik transaksional itu bisa di redam.Dengan begitu, rakyat juga akan semakin cerdas memilih mana figur yang pantas melalui visi misi dan program serta kecerdasannya," ujarnya.
Andi melihat sampai sekarang belum ada sosok yang di anggap membawa perubahan kota medan ke arah yang lebih baik. Namun,pihaknya tetap berharap di pilwako Medan 2015 mendatang akan muncul figur yang bisa diandalkan untuk membawa perbaikan,tentunya dengan tidak lagi melakukan politik transaksional oleh parpol. Dan kemampuan finansial bukanlah jaminan seseorang bisa memenangkan suara rakyat.
"Kita berharap masyarakat bisa lebih jeli mencari calon pemimpin yang akan dimenangkan.Bukan karena popularitas dimedia atau kemampuan finansial. Supaya kepercayaan masyarakat kepad proses politik yang baik,akan bertambah," sebutnya.
Pihaknya menilai,saat ini sosok figur yang ideal itu jauh lebih diminati oleh masyarakat dari pada partai pengusungnya sendir. (bal/rbb)








Epaper Harian Sumut Pos
EPAPER.SUMUTPOS.CO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar